Acer Predator Helios 16

Jakarta, 2025 — Acer kembali menghadirkan laptop gaming kelas atas lewat seri Predator Helios 16. Laptop ini dirancang untuk gamer dan kreator profesional yang membutuhkan performa ekstrem tanpa kompromi. Dengan prosesor Intel generasi terbaru dan kartu grafis NVIDIA RTX seri 40, Helios 16 menjadi salah satu laptop gaming paling kuat di kelasnya.

Desain dan Build Quality

Acer Predator Helios 16 hadir dengan desain khas Predator yang kokoh dan futuristik. Chassis berbahan logam berpadu dengan garis tajam dan logo Predator yang menyala di bagian belakang layar.

Ukuran layarnya yang mencapai 16 inci membuatnya terasa besar, namun tetap nyaman untuk penggunaan harian berkat bezel tipis dan rasio layar 16:10 yang memberikan ruang pandang lebih luas. Meskipun cukup berat di kisaran 2,6 kg, build quality laptop ini terasa solid dan premium.

Layar dan Visual

Salah satu keunggulan terbesar Acer Predator Helios 16 adalah kualitas layarnya. Laptop ini menggunakan panel WQXGA (2560×1600 piksel) dengan refresh rate hingga 240Hz, serta dukungan 100% DCI-P3 color gamut.

Visual yang dihasilkan sangat tajam, jernih, dan kaya warna, menjadikannya ideal tidak hanya untuk gaming tetapi juga pekerjaan kreatif seperti video editing dan desain grafis.

Performa dan Daya Tahan

Acer Predator Helios 16 dibekali prosesor Intel Core i9-13900HX atau varian terbaru i9-14900HX, dipadukan dengan GPU NVIDIA GeForce RTX 4070 atau RTX 4080.

Dengan konfigurasi ini, laptop mampu menjalankan game AAA terbaru seperti Cyberpunk 2077, Hogwarts Legacy, dan Starfield dengan lancar di pengaturan grafis tertinggi.

Dukungan RAM hingga 32GB DDR5 dan penyimpanan SSD 1TB PCIe Gen4 membuat proses loading cepat dan multitasking sangat mulus.

Sistem pendinginan menjadi sorotan utama melalui teknologi AeroBlade Fan 5th Gen dengan liquid metal thermal paste, yang menjaga suhu tetap stabil meski digunakan untuk beban kerja berat.

Acer Predator Helios 16

Audio dan Konektivitas

Acer Predator Helios 16 dilengkapi sistem audio DTS:X Ultra yang memberikan efek suara 3D imersif. Untuk konektivitas, laptop ini sudah mendukung Wi-Fi 6E, Thunderbolt 4, HDMI 2.1, USB 3.2, serta slot MicroSD.

Port yang lengkap ini memastikan pengguna bisa menghubungkan berbagai perangkat tanpa hambatan.

Kekurangan

Meski unggul di banyak sisi, Helios 16 memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:

  • Suhu bodi dan area keyboard bisa cukup panas saat sesi gaming panjang.
  • Daya tahan baterai tergolong standar untuk laptop gaming kelas berat (sekitar 3–4 jam penggunaan normal).
  • Bobotnya cukup berat, sehingga kurang ideal untuk pengguna yang sering berpindah tempat.

Kesimpulan

Acer Predator Helios 16 adalah laptop gaming yang menawarkan kombinasi luar biasa antara performa, tampilan visual, dan fitur premium.

Laptop ini sangat cocok untuk:

  • Gamer profesional yang ingin performa maksimal.
  • Kreator konten dan desainer yang butuh layar berkualitas tinggi.
  • Pengguna yang mencari laptop jangka panjang untuk gaming dan produktivitas berat.

Namun, bagi mereka yang lebih mengutamakan portabilitas dan daya tahan baterai, mungkin perlu mempertimbangkan seri lain seperti Predator Helios Neo 16 atau Acer Nitro 17.

Spesifikasi Acer Predator Helios 16

KomponenDetail Spesifikasi
ProsesorIntel Core i9-13900HX / i9-14900HX
GPUNVIDIA GeForce RTX 4070 / RTX 4080 (12GB GDDR6)
RAM32GB DDR5 5600MHz (Upgradeable hingga 64GB)
Penyimpanan1TB SSD PCIe Gen 4 NVMe
Layar16 inci WQXGA (2560×1600), IPS, 240Hz, 100% DCI-P3
Sistem PendinginanDual AeroBlade 5th Gen Fans + Liquid Metal
AudioDTS:X Ultra, 2x Stereo Speakers
KonektivitasWi-Fi 6E, Bluetooth 5.3, Thunderbolt 4, HDMI 2.1, USB-C
Kamera1080p Full HD
Baterai90 Wh, daya tahan hingga 4 jam
BobotSekitar 2,6 kg
Harga di IndonesiaMulai dari Rp 49.999.000 (tergantung varian)

Search

About

Lorem Ipsum has been the industrys standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown prmontserrat took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book.

Lorem Ipsum has been the industrys standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown prmontserrat took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged.

Gallery