Mencari laptop 13 inci yang bisa diupgrade sendiri, ramah lingkungan, dan didukung prosesor AMD terbaru? Framework Laptop 13 AMD versi 2025 adalah pilihan utama untuk Anda yang muak dengan perangkat sekali pakai. Laptop modular ini memungkinkan penggantian hampir semua komponen, dari prosesor hingga port, membuatnya awet bertahun-tahun. Dalam review Framework Laptop 13 AMD 2025 ini, kami ulas spesifikasi lengkap, performa benchmark, kelebihan, kekurangan, dan harga di Indonesia. Berdasarkan tes terkini, model ini unggul di performa multi-core dan modularitas, tapi baterai masih kalah dari kompetitor seperti Snapdragon X atau Intel Core Ultra Series 2.
Dengan prosesor AMD Ryzen AI 300-series berbasis Zen 5, laptop ini siap untuk tugas produktivitas, editing ringan, dan gaming kasual. Desainnya tetap ringkas, cocok untuk developer, content creator, atau siapa saja yang prioritas keberlanjutan. Yuk, kita bedah lebih dalam!
Spesifikasi Lengkap Framework Laptop 13 AMD
Framework Laptop 13 AMD 2025 hadir dalam edisi DIY (rakit sendiri) atau prebuilt, dengan fokus pada Ryzen AI 300-series. Berikut spesifikasi utama berdasarkan varian Ryzen AI 7 350 :
| Komponen | Spesifikasi |
|---|---|
| Prosesor | AMD Ryzen AI 7 350 (8 cores, 16 threads, up to 5.0 GHz) atau Ryzen AI 9 HX 370 (12 cores, 24 threads) |
| GPU | AMD Radeon 880M integrated (8 CUs, up to Radeon 890M di model HX 370) |
| RAM | 32GB DDR5-5600 (upgradable to 96GB, dual-channel) |
| Penyimpanan | 1TB NVMe PCIe 4.0 SSD (upgradable to 8TB) |
| Layar | 13.5 inci 3:2, 2880×1920 (2.8K), 120Hz, matte IPS, 500 nits, 100% sRGB |
| Baterai | 61Wh, hingga 8-11 jam (mixed use) |
| Port | 4x modular Expansion Cards (USB-C, USB-A, HDMI, DisplayPort, Ethernet) |
| Berat | 1.3 kg, tebal 15.85 mm |
| Konektivitas | Wi-Fi 7 (AMD RZ717), Bluetooth 5.4 |
| Harga | Mulai Rp 16 juta (DIY Ryzen AI 5), Rp 24-30 juta (full spec), tergantung konfigurasi |
Layar 3:2 aspect ratio memberikan ruang vertikal lebih untuk coding atau dokumen, dengan kecerahan 492 nits yang nyaman di luar ruangan. GPU Radeon 880M mendukung gaming ringan dengan FSR upscaling.
Desain dan Build Quality: Modularitas yang Ikonik

Framework Laptop 13 AMD mempertahankan chassis aluminium magnesium ringan (1.3 kg) yang sama sejak 2021, memudahkan upgrade tanpa ganti seluruh unit. Desainnya minimalis dengan bezel baru (translucent green atau purple untuk sentuhan fun), dan keyboard baru dengan travel 1.5mm yang nyaman, plus numpad virtual. Trackpad presisi dan webcam 1080p (upgrade dari 720p) cukup untuk video call, meski kurang fitur seperti background blur.
Port modular adalah bintangnya: Pilih 4 dari 13 Expansion Cards, termasuk USB4 atau microSD. Audio dari speaker 2W stereo jernih tapi kurang bass. Build quality premium, tahan banting, dan mudah dibongkar dengan obeng T5 ideal untuk eco-conscious user.
Performa: Kuat untuk Produktivitas dan Gaming Kasual
Ditenagai Ryzen AI 7 350, laptop ini unggul di multi-tasking. Benchmark Cinebench R24: single-core 110 poin, multi-core 750 poin 22% lebih cepat dari model sebelumnya di multi-core. Geekbench 6.4 GPU score: sekitar 25,000 poin, cukup untuk editing Adobe Premiere atau rendering ringan.
Untuk gaming (1080p Medium settings):
- Cyberpunk 2077 (dengan FSR): 45-60 FPS
- Tomb Raider: 70+ FPS (50% lebih baik dari Intel equivalent)
- Final Fantasy XIV: Load time cepat, 50+ FPS stabil
Thermal revamped dengan heatpipe 10mm dan PTM7958 material, menjaga suhu di bawah 90ยฐC meski fan sedikit berisik. Cocok untuk Linux (Phoronix tes tunjukkan efisiensi tinggi). Dibanding Lenovo Yoga Slim 9i, performa CPU setara tapi lebih modular.
Layar dan Audio: Produktif Tapi Sederhana
Layar 2.8K 120Hz matte anti-glare cerah (500 nits) dan akurat (100% sRGB), bagus untuk color grading atau scrolling lancar. Aspect ratio 3:2 unggul untuk browsing dan coding. Audio stereo oke untuk panggilan, tapi gunakan headphone untuk multimedia.
Baterai dan Thermal: Efisien Tapi Belum Terbaik
Baterai 61Wh tahan 7-8 jam untuk kerja kantor (browsing, Office, Zoom), atau 11 jam video playbackโperbaikan dari model lama, tapi kalah dari Snapdragon X (18+ jam). Gaming hanya 1-2 jam. Thermal baik untuk sesi panjang, tapi chassis panas saat load berat. Gunakan mode power saver untuk ekstensi.
Kelebihan dan Kekurangan Framework Laptop 13 AMD
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
| Modularitas total (upgrade CPU/RAM mudah) | Baterai 7-8 jam, kalah kompetitor |
| Performa Ryzen AI kuat multi-core | Harga premium untuk DIY |
| Desain ringan 1.3 kg, port custom | iGPU kurang powerful untuk gaming berat |
| Ramah lingkungan, Wi-Fi 7 | Webcam 1080p tanpa fitur advanced |
| Kompatibel Linux, keyboard nyaman | Chassis terasa dated (bezels tebal) |
Harga dan Ketersediaan di Indonesia 2025
Framework Laptop 13 AMD impor resmi via situs Framework (frame.work) atau reseller seperti Tokopedia/Shopee. Harga mulai Rp 16 juta untuk DIY Ryzen AI 5 340 (sekitar $899 USD), Rp 24 juta untuk Ryzen AI 7 350 full spec ($1,529 USD), hingga Rp 33 juta untuk Ryzen AI 9 HX 370 ($2,099 USD). Mainboard upgrade saja Rp 7-15 juta. Di Indonesia, tambah biaya kirim dan pajak; cek diskon Factory Seconds untuk hemat. Nilai jangka panjang bagus dibanding MacBook Air M4 yang tak bisa diupgrade.
Kesimpulan: Beli atau Skip?
Framework Laptop 13 AMD 2025 adalah laptop impian bagi pecinta modularitas dan keberlanjutan, dengan skor 9/10 untuk performa dan upgradeability. Unggul di efisiensi Zen 5, tapi perbaiki baterai untuk saingi ultrabook modern. Jika budget Rp 20-30 jutaan dan Anda suka DIY, beli sekarang ini investasi 5-7 tahun. Alternatif: MacBook Air M4 untuk baterai superior, atau ASUS Zenbook S14 untuk desain lebih premium.
Pernah coba Framework? Share pengalaman di komentar! Share jika berguna. Update review lain di newsletter kami.
#FrameworkLaptop13 #LaptopModular2025 #ReviewLaptopAMD












