Huawei MatePad Pro 13.2

Huawei MatePad Pro 13.2 2025 hadir sebagai senjata terbaru dari Huawei untuk menantang dominasi iPad Pro dan Galaxy Tab S10 Ultra di segmen tablet premium. Dengan desain ultra-tipis, layar OLED PaperMatte anti-silau, dan performa yang mendekati level PC, tablet ini bukan sekadar alat hiburan, tapi mitra produktivitas untuk pekerja kreatif, pelajar, dan profesional mobile. Apakah layak dibeli dengan harga mulai Rp 16,9 juta? Mari kita ulas secara mendalam berdasarkan spesifikasi, pengujian, dan pengalaman pengguna terkini di 2025.

Tablet ini dirilis akhir 2024 dan resmi masuk Indonesia Februari 2025, menawarkan bundle lengkap seperti keyboard magnetik, M-Pencil 3rd Gen, dan earbuds FreeBuds 5. Namun, tanpa dukungan Google Mobile Services (GMS), apakah kekurangannya bisa diatasi? Simak review lengkapnya di bawah ini.

Spesifikasi Lengkap Huawei MatePad Pro 13.2 2025

Sebelum masuk ke pengujian, berikut ringkasan spesifikasi utama yang membuatnya unggul di kelasnya:

KategoriDetail
Layar13.2 inci Flexible OLED PaperMatte, resolusi 2880 x 1920 (2.8K), refresh rate 144Hz, kecerahan 1000 nits, rasio screen-to-body 94%, anti-reflektif (kurangi pantulan 57%)
ProsesorKirin T92 Octa-core (7nm), GPU custom, performa mid-to-high range
RAM & Penyimpanan12GB/16GB RAM LPDDR5X, 256GB/512GB/1TB UFS 3.1 (tidak expandable)
Baterai10.100 mAh, fast charging 88W (0-85% dalam 40 menit), reverse charging 15W
KameraBelakang: 13MP utama + 8MP ultrawide; Depan: 16MP; Video 4K@30fps
Audio6 speaker Huawei Sound dengan bass booming, AI Noise Cancellation
KonektivitasWi-Fi 6, Bluetooth 5.2, USB-C 3.1, NFC (terbatas), no 5G/SIM
OS & FiturHarmonyOS 5, PC-level WPS Office 2.0, GoPaint, multi-window (hingga 4 app), M-Pencil 3 (10.000 level pressure)
DesainDimensi 289.1 x 196.1 x 5.5 mm, bobot 580g, material magnesium alloy + nylon fiber back, warna Green/Golden Black
Harga di IndonesiaRp 16.999.000 (12/256GB bundle), pre-order hingga Maret 2025 dengan bonus Rp7 juta

Spesifikasi ini menjadikannya lebih ringan dari iPad Pro 13″ (682g) dan lebih terjangkau, tapi tanpa GMS dan 5G.

Huawei MatePad Pro 13.2

Desain dan Build Quality: Tipis, Ringan, dan Nyaman Digenggam

Yang langsung mencuri perhatian adalah desainnya yang revolusioner. Dengan ketebalan hanya 5.5 mm dan bobot 580g, Huawei MatePad Pro 13.2 terasa seperti selembar kertas tebal jauh lebih portabel daripada kompetitor. Bezel super tipis (3.4 mm) dan rasio layar 94% membuatnya imersif, meski ada notch kecil di atas untuk kamera depan.

Materialnya premium: rangka magnesium alloy yang kokoh, punggung nylon fiber anti-gores dan anti-noda, serta sisi melengkung yang ergonomis untuk pegangan jangka panjang. Tidak seperti tablet lain dengan tepi datar yang terasa kaku, desain ini nyaman di tangan, bahkan saat multitasking berjam-jam. Sayangnya, tanpa rating IP, tablet ini rentan terhadap cipratan air hindari penggunaan di luar ruangan basah.

Ketika dipasang keyboard magnetik (termasuk bundle), total bobot naik jadi sekitar 1 kg, mirip laptop ringan. Proses pemasangan magnetis mudah, tapi sedikit fiddly awalnya. Secara keseluruhan, build quality ini mendapat nilai 9/10 untuk kenyamanan harian.

Layar: PaperMatte OLED yang Bikin Mata Nyaman

Layar adalah bintang utamanya! Panel Flexible OLED 13.2 inci dengan PaperMatte coating mengurangi refleksi cahaya hingga 57% dan cahaya biru hingga 30%, sehingga tajam 30% lebih baik daripada layar glossy biasa. Refresh rate 144Hz membuat scroll dan animasi super smooth, ideal untuk editing video atau menggambar di GoPaint.

Resolusi 2.8K (2880 x 1920) dengan 262 ppi menghasilkan warna akurat (DCI-P3), kontras mendalam, dan kecerahan puncak 1000 nits cukup terang untuk outdoor. Tes kami menunjukkan warna tetap vibrant saat streaming Netflix (meski resolusi terbatas SD tanpa GMS). Untuk kreator, latensi stylus rendah membuatnya seperti kertas sungguhan, dengan dukungan 8K canvas di app Huawei.

Kekurangan minor: Notch sedikit mengganggu di mode landscape penuh, dan meski anti-silau, sudut pandang ekstrem bisa pudar sedikit.

Performa dan Software: Kuat untuk Produktivitas, Tapi Tanpa Google

Ditenagai Kirin T92 octa-core, tablet ini handle multitasking mulus: edit dokumen di WPS Office (level PC, dukung 3 jendela sekaligus), render video 5 menit di CapCut (~4 menit), dan gaming seperti Genshin Impact di medium settings tanpa lag. Benchmark AnTuTu ~890.000, setara mid-range 2025, tapi GPU custom kurang bertenaga untuk rendering 4K berat (lebih lambat dari Snapdragon 8 Elite di OnePlus Pad 2 Pro).

HarmonyOS 5 berbasis AOSP mulus, dengan fitur seperti virtual phone mirror (jika punya HP Huawei), widget fleksibel, dan update rutin (minimal 3 tahun). AppGallery kaya, dan Petal Search memudahkan sideload APK kami install Chrome dan Drive tanpa ribet. Tapi, tanpa GMS, Netflix HDR/SD terbatas, dan Google Workspace butuh workaround third-party.

Untuk ekosistem Huawei, ini impian: seamless sync dengan Mate 70 atau Watch GT. Di luar itu, terasa kurang optimal. Performa keseluruhan: 8/10 untuk produktivitas, 7/10 untuk gaming.

Baterai dan Charging: Tahan Lama, Cepat Penuh

Baterai 10.100 mAh awet seharian: 10 jam streaming, 8 jam editing, atau 6 jam gaming. Fast charging 88W isi 85% dalam 40 menit, plus reverse charging 15W untuk charge HP. Efisien berkat Kirin T92 dan pendingin canggih, tapi konsumsi naik saat 144Hz full.

Kamera dan Audio: Cukup untuk Video Call, Luar Biasa untuk Multimedia

Kamera belakang (13MP + 8MP ultrawide) tajam untuk scan dokumen atau foto cepat, tapi bukan untuk fotografi pro. Depan 16MP bagus untuk Zoom, dengan ToF sensor untuk face unlock aman (bahkan low-light). Audio 6-speaker Huawei Sound booming dengan bass kuat lebih immersif dari iPad Pro, sertifikasi SGS 5-star. AI Noise Cancellation jernih untuk call.

Kelebihan dan Kekurangan Huawei MatePad Pro 13.2 2025

KelebihanKekurangan
Desain tipis (5.5 mm) dan ringan (580g), portabel seperti laptop detachableTidak ada GMS: sulit akses app Google native, butuh sideload
Layar PaperMatte OLED 13.2″ anti-silau, nyaman mata berjam-jamNo 5G/SIM, hanya Wi-Fi; tidak ada slot microSD
Performa Kirin T92 kuat untuk multitasking dan kreatif (WPS, GoPaint)Harga premium (Rp17 juta), lebih mahal dari mid-range kompetitor
Baterai 10.100 mAh + 88W charging, awet dan cepatTidak ada IP rating anti-air/debu; keyboard case fiddly
Audio 6-speaker superior, bundle lengkap (stylus + keyboard)GPU kurang untuk rendering berat; update software terbatas (3 tahun)
Harga lebih murah dari iPad Pro (setengah harga untuk spek serupa)Optimal hanya di ekosistem Huawei

Perbandingan dengan Kompetitor: Lebih Murah, Tapi Kompromi Software

  • vs iPad Pro 13″ (M4, Rp26 juta+): Huawei lebih ringan, layar anti-silau unggul, tapi kalah di app ecosystem dan performa raw. Pilih Huawei jika budget ketat dan tak butuh iPadOS.
  • vs Galaxy Tab S10 Ultra (14.6″, Rp20 juta+): Layar Huawei lebih nyaman, baterai lebih awet, tapi Samsung punya DeX mode dan S Pen lebih presisi. Samsung menang di multitasking Android penuh.
  • vs OnePlus Pad 2 Pro: Huawei unggul audio dan charging, tapi OnePlus lebih cepat di benchmark.

Secara harga, Huawei menang: bundle lengkap di Rp17 juta vs kompetitor yang jual stylus/keyboard terpisah.

Kesimpulan: Beli atau Skip?

Huawei MatePad Pro 13.2 2025 adalah tablet impian untuk kreator dan pekerja yang prioritas kenyamanan layar serta portabilitas skor 8.5/10 dari kami. Kelebihannya di hardware (layar, baterai, audio) mengalahkan kekurangan software, terutama jika Anda di ekosistem Huawei atau siap adaptasi. Tapi, jika butuh GMS full atau 5G, pilih Samsung/iPad.

Pre-order sekarang di toko resmi Huawei atau marketplace untuk bonus Rp7 juta. Cocok untuk Anda yang cari “iPad killer” dengan harga ramah kantong. Punya pengalaman pakai? Share di komentar!

Review ini berdasarkan pengujian unit 2025 dan ulasan terkini. Harga bisa berubah.

Search

About

Lorem Ipsum has been the industrys standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown prmontserrat took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book.

Lorem Ipsum has been the industrys standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown prmontserrat took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged.

Gallery